Politik Global Negara-Negara Anti Amerika
Sûřįŷă-Ăŧĵěĥ - Politik global negara-negara anti Amerika semakin terlihat. Bukannya negara-negara tersebut tidak tahu akibat dari kebijakan politik global mereka, tapi keyakinan bahwa dunia akan lebih baik bila Amerika tidak terlalu mendominasi politik dunia membuat negara-negara itu bertahan dengan pendiriannya.
Cerita dari Baghdad
Setelah menyerang Kuwait dan berusaha menginvasi negara kaya minyak tersebut, Baghdad mulai memasuki babak baru peradaban gaya Amerika. Dengan segala teknik diplomasi dan teknik mata-mata tingkat tinggi, singkat cerita, Amerika berhasil menggulingkan pemerintahan Saddam Husein, setelah melakukan penyerangan dan embargo bahan pangan.
Cerita dari Baghdad
Setelah menyerang Kuwait dan berusaha menginvasi negara kaya minyak tersebut, Baghdad mulai memasuki babak baru peradaban gaya Amerika. Dengan segala teknik diplomasi dan teknik mata-mata tingkat tinggi, singkat cerita, Amerika berhasil menggulingkan pemerintahan Saddam Husein, setelah melakukan penyerangan dan embargo bahan pangan.
Lalu Amerika berhasil menggantung Saddam Husein dan pengikut-pengikutnya, baik yang melalui pengadilan maupun yang tidak. Namun, Amerika tidak bisa membuktikan bahwa Baghdad mempunyai senjata pemusnah massal yang selama ini dituduhkan oleh pemerintahan Amerika di bawah kepemimpinan George Bush.
Embargo untuk Indonesia
Negara-negara yang dibidik oleh Amerika adalah negara-negara kaya minyak atau barang tambang lainnya. Indonesia juga termasuk di dalamnya.
Apa yang terjadi ketika Indonesia sedikit saja menentang Amerika? Embargo suku cadang pesawat tempur dan peralatan perang lainnya. Keadaan ini membuat Indonesia tidak bisa mengoperasikan pesawat F16 secara maksimal. Kapal-kapal perang Indonesia pun jauh tertinggal.
Alasan pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh TNI seakan menjadi senjata kuat bagi Amerika untuk melakukan embargo tersebut. Hasilnya, Malaysia sampai berani memprovokasi Indonesia. Pamer kapal perang yang jauh lebih canggih pun dilakukan oleh Malaysia.
Amerika memang akan melakukan apa pun untuk meraih tujuannya. Indonesia berusaha berpaling pada Rusia. Pesawat Shukoi buatan Rusia pun diborong. Tapi kehadiran Obama yang disambut antusias dianggap sebagai indikator melunaknya Amerika kepada Indonesia dalam bidang ketahanan dan pertahanan. Akan tetapi, tidak ada orang awam yang tahu misi Obama dan pemerintahan Amerika yang sesungguhnya.
Gaya Korea Utara
Korea Utara berusaha ‘membantai’ Korea Selatan yang merupakan mitra Amerika. Korea Utara adalah salah satu negara yang diyakini mempunyai cadangan nuklir yang banyak. Provokasi Korea Utara ini membuat Korea Selatan meminta bantuan Amerika. Latihan perang besar-besaran pun direncanakan. Tapi Korea Utara tak gentar. Kepercayaan diri Korea Utara yang besar disinyalir sebagai bentuk dari dukungan China yang luar biasa kepada negara yang tetap bertahan dengan sistem komunisnya ini.
Gaya Iran
Presiden Ahmadinejad bermimpi menjadi pemimpin dunia. Pria sederhana ini adalah salah satu pemimpin negara yang tidak gentar dengan Amerika. Misi nuklir Iran cukup ditakuti oleh Amerika. Iran tetap bertahan dengan kebijakannya bahwa nuklir mereka untuk damai. Bahwa nuklir itu digunakan untuk pembangkit listrik.
Data WikiLeaks membuktikan bahwa Iran menjadi target Amerika yang belum juga bisa ditaklukkan. Masih menurut WikiLeaks, Raja Arab Saudi meminta Amerika untuk menghancurkan Iran. Iran yang Syiah memang tidak sejalan dengan Saudi Arabia yang menganut Islam sunni.
Gaya Cina
Amerika sangat tergantung pada Cina. Hal ini terbukti dengan perdagangan Cina di Amerika dan pengaruh Cina terhadap negara-negara lainnya di dunia. Kini Cina menjadi negara superpower terkuat kedua setelah Amerika. Kekayaan alam, perkembangan teknologi, pemerintahan yang kuat dan anti korupsi serta SDM yang luar biasa membuat Cina tumbuh menjadi negara maju yang mampu bertahan dari gempuran politik global Amerika.
Gaya Kuba
Sebagai salah satu negara komunis, Fidel Castro sangat membenci Amerika. Amerika sudah lama ingin membuat Kuba menjadi negara demokrasi, tapi Kuba tetap bertahan. Padahal, banyak rakyat Kuba yang menyeberang lautan demi bisa hidup di Amerika. Pemerintahan yang kuat dan berani memang senjata ampuh untuk bertahan dari gempuran politik global Amerika.
Embargo untuk Indonesia
Negara-negara yang dibidik oleh Amerika adalah negara-negara kaya minyak atau barang tambang lainnya. Indonesia juga termasuk di dalamnya.
Apa yang terjadi ketika Indonesia sedikit saja menentang Amerika? Embargo suku cadang pesawat tempur dan peralatan perang lainnya. Keadaan ini membuat Indonesia tidak bisa mengoperasikan pesawat F16 secara maksimal. Kapal-kapal perang Indonesia pun jauh tertinggal.
Alasan pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh TNI seakan menjadi senjata kuat bagi Amerika untuk melakukan embargo tersebut. Hasilnya, Malaysia sampai berani memprovokasi Indonesia. Pamer kapal perang yang jauh lebih canggih pun dilakukan oleh Malaysia.
Amerika memang akan melakukan apa pun untuk meraih tujuannya. Indonesia berusaha berpaling pada Rusia. Pesawat Shukoi buatan Rusia pun diborong. Tapi kehadiran Obama yang disambut antusias dianggap sebagai indikator melunaknya Amerika kepada Indonesia dalam bidang ketahanan dan pertahanan. Akan tetapi, tidak ada orang awam yang tahu misi Obama dan pemerintahan Amerika yang sesungguhnya.
Gaya Korea Utara
Korea Utara berusaha ‘membantai’ Korea Selatan yang merupakan mitra Amerika. Korea Utara adalah salah satu negara yang diyakini mempunyai cadangan nuklir yang banyak. Provokasi Korea Utara ini membuat Korea Selatan meminta bantuan Amerika. Latihan perang besar-besaran pun direncanakan. Tapi Korea Utara tak gentar. Kepercayaan diri Korea Utara yang besar disinyalir sebagai bentuk dari dukungan China yang luar biasa kepada negara yang tetap bertahan dengan sistem komunisnya ini.
Gaya Iran
Presiden Ahmadinejad bermimpi menjadi pemimpin dunia. Pria sederhana ini adalah salah satu pemimpin negara yang tidak gentar dengan Amerika. Misi nuklir Iran cukup ditakuti oleh Amerika. Iran tetap bertahan dengan kebijakannya bahwa nuklir mereka untuk damai. Bahwa nuklir itu digunakan untuk pembangkit listrik.
Data WikiLeaks membuktikan bahwa Iran menjadi target Amerika yang belum juga bisa ditaklukkan. Masih menurut WikiLeaks, Raja Arab Saudi meminta Amerika untuk menghancurkan Iran. Iran yang Syiah memang tidak sejalan dengan Saudi Arabia yang menganut Islam sunni.
Gaya Cina
Amerika sangat tergantung pada Cina. Hal ini terbukti dengan perdagangan Cina di Amerika dan pengaruh Cina terhadap negara-negara lainnya di dunia. Kini Cina menjadi negara superpower terkuat kedua setelah Amerika. Kekayaan alam, perkembangan teknologi, pemerintahan yang kuat dan anti korupsi serta SDM yang luar biasa membuat Cina tumbuh menjadi negara maju yang mampu bertahan dari gempuran politik global Amerika.
Gaya Kuba
Sebagai salah satu negara komunis, Fidel Castro sangat membenci Amerika. Amerika sudah lama ingin membuat Kuba menjadi negara demokrasi, tapi Kuba tetap bertahan. Padahal, banyak rakyat Kuba yang menyeberang lautan demi bisa hidup di Amerika. Pemerintahan yang kuat dan berani memang senjata ampuh untuk bertahan dari gempuran politik global Amerika.
No comments:
Post a Comment