Tuesday, January 8, 2013

Bahaya Mengetik Pesan Saat Berjalan Kaki

Dewasa ini, gadget sudah menjadi barang yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Kapan pun dan di mana pun, gadget setia menemani Anda beraktivitas. Bahkan, tak sedikit yang menggunakan gadget saat tengah berjalan kaki di trotoar.

Di Amerika Serikat, para peneliti mengamati 1.102 pejalan kaki di 20 persimpangan berbeda di Seattle, Washington. Hasilnya, satu dari tiga orang menggunakan telepon mereka untuk berbicara, mendengarkan musik, dan mengetik pesan saat menyeberang jalan.

Dalam penelitian yang dimuat jurnal Injury Prevention itu, rata-rata para pejalan kaki yang mendengarkan musik berjalan sedikit lebih cepat dibanding pejalan kaki lainnya yang tidak menggunakan gadget. Namun, pejalan kaki yang mengetik pesan pada gadget-nya, 18 persen lebih lambat saat menyeberang jalan.

Lebih lanjut, para pejalan kaki yang mengetik pesan hampir empat kali tidak mematuhi sinyal lalu lintas, melintas di tengah persimpangan, atau berjalan tanpa melihat kedua arah. Perilaku ini tentunya sangat berbahaya.

Seperti dilansir laman Shine, penelitian tersebut sesungguhnya bukan hal yang mengejutkan. Studi sebelumnya juga menemukan bahwa meski orang tahu bahaya berjalan kaki atau mengemudi sambil menggunakan telepon, mereka terus melakukan hal tersebut.
Centers for Disease Control pun memperkirakan sekitar 4.000 pejalan kaki tewas setiap tahunnya dan 60.000 lainnya cedera di AS.

Cara paling aman untuk menghindari hal ini tentu saja dengan mematikan telepon Anda saat tengah berjalan kaki. Namun, jika hal tersebut tidak memungkinkan, Anda bisa mempertimbangkan beberapa pertanyaan berikut ini sebelum menggunakan telepon saat tengah berjalan kaki.

1. Apakah ada seseorang yang berjalan di belakang saya?

Ketika mata fokus pada layar, otomatis kaki Anda akan berjalan lebih lambat. Ini memungkinkan Anda berbenturan atau menahan orang yang berada di belakang Anda.

"Setiap kali Anda melambat atau nyaris menabrak orang lain sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan untuk kenyamanan sendiri, Anda pada kenyataannya bersikap kasar," ujar penulis buku Modern Manners: The Thinking Person’s Guide to Social Graces, Thomas Farley.
Jika dalam kondisi darurat, Anda bisa mencari area yang lebih kosong di jalanan sebelum mengetik pesan atau menerima telepon.

2. Apakah saya bisa mengekspresikan diri saya dengan jelas saat ini?
Saat berjalan, pikiran Anda tentunya akan fokus pada tujuan dibandingkan orang yang tengah Anda ajak bicara. Ini tak hanya berisiko terjadinya kesalahpahaman dalam menanggapi pesan, Anda juga bisa salah dalam mengetik pesan. Alih-alih mengetik pesan saat berjalan, Anda bisa memikirkan kata-kata yang ingin Anda sampaikan terlebih dahulu sebelum menulisnya kemudian.

3. Haruskah saya menelepon dibandingkan mengetik pesan?


Pesan dalam bentuk teks memang media yang tepat untuk mengirim catatan singkat, seperti "C u there @6?". Namun, hal-hal yang sifatnya kompleks sebaiknya dilakukan lewat telepon.
Dibandingkan mengetik pesan, berbicara di telepon membuat mata Anda bebas fokus pada jalanan dan pejalan kaki lainnya. Anda bisa mengirim pesan singkat kepada teman Anda apakah ia memiliki waktu berbincang di lain kesempatan atau atur waktu untuk meneleponnya kembali saat Anda tidak dalam perjalanan.

4. Bisakah saya menunggu untuk menelepon?

Hindari pembicaraan lewat telepon jika Anda tengah berdiri berdampingan dengan orang asing. Sebab, suara Anda bisa jadi mengganggu orang-orang di sekitar. Dalam kondisi darurat, Anda bisa menjauh dari para pejalan kaki lainnya dan juga trotoar yang ramai, lalu berhenti berjalan serta mulai mengetik pesan.

No comments: