Friday, December 17, 2010

Pidato dan ceramah



Kali ini aku ingin membahas tentang pidato dan ceramah. Apa perbedaan pidato dan ceramah, tujuan berpidato, metode, kerangka, bagaimana cara berpidato yang baik. Ok, langsung aja :D

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pidato berarti pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Sedangkan ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, yang membicarakan suatu hal, pengetahuan dsb.

Pidato dan ceramah pada prinsipnya memiliki persamaan yaitu pengungkapan pikiran di hadapan orang banyak. Dalam pelaksanaannya antara pidato dan ceramah memiliki perbedaan. Perbedaan itu terletak pada komunikasi antara pembicara dengan pendengar. Dalam pidato komunikasi terjadi satu arah yaitu dari pembicara ke pendengar, sedangkan dalam ceramah sering terjadi komunikasi dua arah/ timbal balik (Ada tanya jawab). Ceramah merupakan salah satu jenis pidato.

Pidato/ceramah merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan. Oleh sebab itu, unsur-unsur yang berupa intonasi (tempo, tekanan, dan panjang pendek ucapan), gerak-gerik, dan mimik merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pidato.

Tujuan Pidato
Secara Umum tujuan pidato ada tiga yaitu:
1.informatif
Pidato informatif bertujuan untuk menyampaikan informasi / keterangan kepada pendengar.
Contoh: Cara bertanam yang baik.
2.Persuasif
Pidato persuasif bertujuan ingin mengajak / membujuk kepada pendengar. Contoh:
Toleransi beragama kunci persatuan nasional.
Menabung untuk masa depan.
3.Rekreatif
Pidato rekreatif bertujuan ingin menggembirakan / menghibur pendengar. Biasanya terdapat dalam jamuan-jamuan, pesta-pesta, perayaan-perayaan.

Metode Pidato
Pidato dapat dilakukan dengan metode :
1.Impromptu (serta merta)
Dalam metode ini pembicara menggunakan cara spontanitas, biasanya digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.
2.Naskah
Dalam metode ini pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Umumnya digunakan untuk pidato resmi dan dibacakan secara langsung.
3.Menghafal
Dalam metode ini pembicara membuat teks kemudian menghafalkannya.
4. Ekstemporan
Metode ini merupakan jalan tengah, yakni uraian yang akan disajikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka pidato, kemudian kerangka itu dikembangkan / disajikan dalam pidato.

Kerangka Pidato.
1.Secara garis besar, kerangka pidato dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Pendahuluan / Pembuka
Pendahuluan / pembuka bertujuan untuk mempersiapkan pendengar pada pokok permasalahan yang hendak dikemukakan. Pendahuluan berisi sapaan kepada pendengar, ucapan syukur, dan latar belakang masalah.
2.Isi
Bagian isi berisi gagasan pokok atau materi yang hendak disampaikan.
3.Penutup
Berisi rangkuman, seruan, maupun penegasan kembali. Penutup berupa kesimpulan, saran, harapan, permohonan maaf dan ucapan terima kasih.

Petujuk untuk memulai pidato
1.Mulailah dengan setenang mungkin.
2.Berpikirlah sesuatu yang positif untuk melenyapkan rasa takut.
3.Jangan memulai pidato dengan membaca dan terikat pada teks, tetapi berbicaralah dengan bebas.
4.Jangan memulai dengan meminta maaf.
5.Berusaha untuk menarik perhatian pendengar dan menciptakan kontak dengan mereka.
6.Bernafaslah dengan sedalam-dalamnya sebelum memulai berbicara.
7.Mulailah berbicara jikaseluruh ruangan sudah tenang.

Cara menarik perhatian pendengar:
•Kuasai bahan pidato.
Bahan pidato harus menarik sesuai :
~Tingkat pendidikan dan kebudayaan pendengar.
~Situasi dan kondisi saat pidato .
•Perhatikan penampilan, cara berpakaian: yang sopan, sesuai acara.
•Posisi berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat semua audience.
•Mengatur volume suara, kecepatan dan kefasihan.
•Perhatikan intonasi, jangan monoton.
•Usahakan agar pendengar kagum dan yakin akan kemampuan berbicara.
•Berpidatolah dengan penuh semangat dan sisipkan dengan humor.
•Jangan menggunakan kalimat yang panjang dan berbelit-belit, tetapi gunakan kalimat yang efektif dan menarik.
•Pandangan harus menyebar keseluruh pendengar.

No comments: